Pengertian Qigong dan Olahraga

Pengertian Qigong dan Olahraga 
Pada tingkat yang biasa, orang mudah beranggapan bahwa Qigong dan latihan fisik punya hubungan langsung. Tentu saja bila ditinjau dari tingkat rendah, dilihat dari aspek memperoleh sebuah tubuh yang sehat, Qigong dengan latihan fisik adalah identik. Tetapi secara spesifik cara berlatih, sarana yang digunakan sangat berbeda dibandingkan latihan fisik. Latihan fisik ingin mencapai tubuh manusia yang sehat, harus memperkuat kuantitas gerakan, mengintensifkan latihan fisik. Sedang Xiulian Qigong justru sebaliknya, tidak meminta orang bergerak, bergerak juga secara rileks, perlahan, bulat, bahkan tidak bergerak, diam. Dengan demikian sangat besar berbeda dibanding bentuk latihan fisik. Maka jika dilihat dari tingkat tinggi, Qigong bukan hanya menghalau penyakit menyehatkan tubuh, ia mengandung hal yang bertingkat lebih tinggi, makna yang lebih mendalam. Qigong bukan hanya sekadar hal yang berada pada tingkat manusia biasa, ia adalah supernormal, selain itu pada tingkat berbeda punya manifestasi yang berbeda, ia adalah satu hal yang sangat jauh melampaui manusia biasa.

Dilihat dari hakikat berlatih, perbedaan mereka juga sangat besar. Untuk atlet, dia perlu memperbesar kuantitas gerakan, terutama atlet sekarang, agar tubuhnya dapat menyesuaikan standar kompetisi zaman sekarang, dapat mencapai kriteria semacam ini. Oleh karena itu dia perlu berupaya agar tubuh selalu berada pada kondisi paling prima. Guna mencapai tujuan ini, dia harus memperbesar kuantitas gerakan, mendorong tubuh manusia agar dapat semaksimal mungkin mensirkulasikan darah, dengan demikian memperkuat fungsi metabolismenya, supaya tubuh selalu dipertahankan dalam kondisi meningkat. Mengapa harus memperkuat kemampuan metabolisme? Karena tubuh seorang atlet harus selalu tampak dalam kondisi kompetitif yang meningkat paling prima. Tubuh manusia itu terbentuk dari sel yang tidak terbilang jumlahnya, semua sel ini selalu mengalami proses sebagai berikut: Sel hasil pembelahan yang baru memiliki daya hidup sangat kuat, menampakkan perkembangan meningkat. Setelah mencapai limit, ia sudah tidak dapat berkembang lagi, hanya dapat turun ke bawah, terus turun setelah sampai titik limit akan ada sel baru yang menggantikan. Misalnya, kita mengacu duabelas jam sehari sebagai perumpamaan, dari jam 06:00 pagi sel terbentuk dari pembelahan, terus tampak meningkat dan meningkat, sampai jam 08:00, 09:00 hingga jam 10:00 masih merupakan masa yang luar biasa. Sesampainya jam 12:00 ia sudah tidak dapat meningkat lagi, hanya dapat merosot ke bawah. Pada waktu ini daya hidup sel masih ada separo, daya hidup yang separo ini sudah tidak sesuai dengan kondisi kompetitif seorang atlet.

Jadi apa yang harus dilakukan? Dia lalu mengintensifkan latihan, memperkuat sirkulasi darahnya, kemudian timbul sel yang baru guna menggantikan sel lama, ia mengikuti jalan ini. Berarti juga, seluruh proses sel belum sepenuhnya dilalui, baru menjalani separo jadwal hidup ia sudah dibuang keluar, oleh karena itu tubuh selalu bertahan kuat meningkat ke atas. Namun sel umat manusia tidak dapat membelah terus tanpa batas, jumlah pembelahan sel adalah terbatas. Misalnya dalam satu siklus hidup manusia, sel dapat terbelah seratus kali, walau sebenarnya tidak kurang dari satu juta kali. Misalnya sel manusia normal terbelah seratus kali dan dapat hidup seratus tahun, tetapi sekarang sel hanya bertahan separo dari kehidupannya, jadi dia hanya dapat hidup lima puluh tahun saja. Tetapi kita tidak melihat atlet itu mengalami masalah serius, karena atlet sekarang belum sampai berusia tiga puluh tahun juga sudah harus disisihkan, terutama karena standar kompetisi sekarang yang tinggi, jumlah atlet yang tersisih juga banyak. Oleh karena itu dia pulih kembali pada kehidupan yang normal, kelihatannya tidak punya pengaruh yang begitu besar. Ditinjau secara teoritis hakikatnya memang demikian, memungkinkan dia dapat mempertahankan sebuah tubuh fisik yang sehat, tetapi telah memperpendek umurnya. Dilihat dari penampilan luar, atlet belasan tahun akan terlihat seperti berusia dua puluhan, yang berusia dua puluhan sudah seperti berusia tiga puluhan. Acap kali atlet memberi kesan lebih cepat matang dan menua, ada manfaat ada mudarat, dilihat secara dialektis, sebenarnya adalah mengikuti jalan seperti ini.

Xiulian Qigong justru berbalikan dengan latihan fisik, tidak diperlukan gerakan yang intensif, ada gerakan juga rileks, perlahan, bulat, sangat lamban bahkan tidak bergerak dan diam. Anda tahu metode Xiulian berdhyana adalah diam di sana, kecepatan denyut jantung pun harus diperlambat, sirkulasi darah dan lain-lain pun diperlambat. Di India, banyak master Yoga dapat beberapa hari duduk di dalam air, beberapa hari dipendam dalam tanah, membuat diri sepenuhnya diam, bahkan denyut jantung pun dapat dikendalikan. Misalnya sel manusia sehari membelah sekali, maka praktisi Xiulian dapat membuat sel tubuh manusia dalam dua hari membelah sekali, seminggu membelah sekali, setengah bulan membelah sekali, bahkan waktu lebih lama membelah sekali, jadi dia telah memperpanjang hidupnya. Ini adalah metode Gong yang hanya berkultivasi watak tanpa berkultivasi raga, ia juga dapat mencapai aspek ini, juga dapat memperpanjang kehidupan diri sendiri. Ada yang berpikir: "Bahwa jiwa manusia, satu siklus hidup manusia bukankah sudah ditentukan? Jika tidak berkultivasi raga bagaimana dapat hidup lebih lama?" Betul, karena tingkat praktisi Xiulian yang menembus triloka dapat memperpanjang, tetapi penampilan luar terlihat berwajah sangat tua.

Metode Gong yang benar-benar berkultivasi raga, materi energi tinggi yang terkumpul secara terus-menerus akan diakumulasikan ke dalam sel tubuh manusia, terus-menerus memperbesar densitas, sehingga lambat laun akan menghambat sel manusia biasa, berangsur-angsur menggantikan sel manusia biasa. Pada saat itu akan terjadi perubahan kualitatif, orang itu pun tetap awet muda. Tentu saja proses Xiulian adalah proses yang berlangsung dengan sangat lamban, usaha yang dicurahkan sangat besar. Menderita fisik dan mental, adalah sangat tidak mudah. Dalam pergesekan Xinxing antar manusia apakah hati dapat tetap tabah? Dalam kepentingan pribadi yang langsung menyangkut diri sendiri apakah hati dapat tetap tabah? Semua hal ini sangat sulit dilakukan, oleh karena itu bukan semata ingin mencapai tujuan ini, lalu langsung dapat tercapai. Xinxing manusia, De manusia jika semua telah berhasil dikultivasikan baru dapat mencapai tujuan ini.

Secara historis banyak orang menyamakan Qigong dengan latihan fisik biasa, sebenarnya berbeda sangat besar, sama sekali bukan hal yang sama. Hanya pada tingkat paling rendah ketika berlatih Qi, yang masih mengutamakan menghalau penyakit dan menyehatkan tubuh, untuk tubuh yang sehat, sebuah tujuan pada tingkat paling rendah masih punya sifat sama dengan latihan fisik. Tetapi sampai pada tingkat tinggi, sama sekali sudah bukan hal yang sama. Pemurnian tubuh dalam Qigong juga punya tujuan, selain itu juga harus menggunakan prinsip supernormal untuk dikenakan pada praktisi Gong, tidak boleh mengenakan prinsip manusia biasa. Sedang latihan fisik hanya merupakan urusan di tengah manusia biasa.

Posting Komentar

0 Komentar