Sistem Persedian Periodik
Pada saat pencatatan ini tidak dilakukan pencatatan secara langsung mengenai pertambahan atau pengurangan persediaan ketika dibeli, dijual atau dipakai dalam produksi, akan tetapi mencatat pembelian ke dalam perkiraan pembelian sebesar harga beli, seperti mencatat penjualan ke dalam perkiraan penjualan sebesar harga jual. Jadi untuk menentukan sisa barang pada akhir periode yang harus dicantumkan di dalam perhitungan laba-rugi atau neraca dilakukan perhitungan fisik dan stock opname digudang.
Perhitungan harga pokok penjualan adalah sebagai berikut :
Persediaan Awal Rp.
Pembelian (Netto) Rp. +/+
Barang yang tersedia untuk dijual Rp
Persedian Akhir Rp. ___-/-
Harga Pokok Penjualan Rp.
Pembelian netto dari persamaan diatas mewakili jumlah keseluruhan pembelian setelah dikurangi dengan retur pembelian serta potongan pembelian selama satu periode tertentu. Dengan demikian dalam sistem ini tidak dapat diketahui jumlah persediaan setiap saat atau tidak ada perdebetan dan pengkreditkan pada saat dilakukan pembelian dan penjualan.
Pencatatan jurnal pada perusahaan dagang pada saat pembelian :
Pembelian Rp.
Kas/Hutang Rp
Jurnal untuk perusahaan dagang pada saat penjualan :
Kas/Piutang Dagang Rp.
Penjualan Rp.
Berdasarkan jurnal di atas maka jumlah persediaan akhir tidak akan diketahui, sehingga saldo perkiraan di neraca tetap merupakan saldo awal. Untuk mengetahui saldo akhir diadakanlah perhitungan fisik atau stock opname. Hasil perhitungan fisik dikalikan dengan nilainya merupakan persediaan akhir, sehingga ayat jurnal persediaan harus dibuat
Jurnal penyesuaian untuk perusahaan dagang :
1. Jurnal Persediaan Awal :
Iktisar Laba-rugi Rp.
Persediaan Rp.
2. Jurnal persediaan akhir (hasil stok opname)
Persediaan Rp.
Iktisar Laba-rugi Rp.
Jurnal penyesuaian untuk perusahaan industri :
1. Jurnal Persediaan Awal :
Harga Pokok produksi Rp.
Persediaan Bahan Baku Rp.
Harga Pokok produksi Rp.
Persediaan barang dalam proses Rp.
Iktisar Laba-rugi Rp.
Persediaan barang jadi Rp.
2. Jurnal persediaan akhir (hasil stok opname)
Persediaan bahan baku Rp.
Harga pokok produksi Rp.
Persediaan bahan baku Rp.
Harga pokok produksi Rp.
Persediaan barang jadi Rp.
Iktisar laba-rugi Rp.
Sedangkan untuk perusahaan dagang jurnal penyesuaian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Untuk transaksi pembelian pada perusahaan
Pembelian secara kredit
Pembelian Rp.
Hutang Dagang Rp.
Pembelian secara Tunai
Pembelian Rp.
Kas Rp.
2. Transaksi Penjualan pada Perusahaan Dagamg
Penjualan secara kredit
Piutang Dagang Rp.
Penjualan Rp.
Penjualam secara Tunai
Kas Rp.
Penjualan Rp.
Pencatatan persediaam dengan memakai sistem periodik tidak menggunakan kartu persediaan. Jika tidak ada pembelian dicatat pada buku pembelian berdasarkan harga perolehannya, dan jika terjadi penjualan akan dicatat berdasarkan harga penjualan. Biasanya sistem periodik digunakan oleh perusahaan pengecer, yang menjuial berbagai barang dengan harga pokok yang berbeda.
(Akuntansi Intermediate Volume Komprehensif Edisi Kedelapan, Smith, Jay M., 1992)
0 Komentar